Cara menghitung resistor dengan gelang warna dan kode angka

ad+1

Resistor merupakan komponen yang paling sering digunakan dan sebuah rangkaian elekronik, resistor adalah kompoenen elekronik yang memiliki dua kaki (pin) yang berguna untuk mengatur tegangan dan arus listrik dengan resistansi (tahanan) tertentu. resistor menggunakan satuan ohm. membaca besarnya resistor berdasarkan bentuknya dan yang paling banyak masih menggunakan kode warna, dan pada rangkaian chip menggunakan kode angka. Berikut cara membaca resistor dengan empat warna, lima warna, enam warna dan resistor dengan kode angka


Resistor dengan 4 (empat) warna


Warna ke-1 dan warna ke-2 adalah dua angka nilai tahanan.
Warna ke-3 adalah Per-kalian Desimal ( jumlah nol di belakang angka ke-2 )
Warna ke-4 Nilai Toleransi.


Contoh  :
  1. Warna ke-1 = Hijau,  warna ke-2 = Biru, warna ke-3 = Emas, warna ke-4 = Emas.
    Nilainya adalah 5,6 Ω, dengan toleransi 5%.
  2. Warna ke-1 = Hijau, warna ke-2 = Biru, warna ke-3 = Hitam, warna ke-4 = Emas.
    Nilainya adalah 56 Ω, dengan Toleransi 5%.

Resistor dengan 5 (lima) warna


Warna ke-1, warna ke-2 dan warna ke-3 adalah tiga angka nilai tahanan.
Warna ke-4 adalah Per-kalian Desimal (jumlah nol di belakang angka ke-3).
Warna ke -5  Nilai Toleransi.



Contoh :
  1. Warna ke-1 = Hijau, warna ke-2 = Biru, warna ke-3 = Merah, warna ke-4 = Emas. warna ke-5 = Coklat.
    Nilainya adalah 56,2 Ω, dengan Toleransi 1%.
  2. Warna ke-3 = Hijau, warna ke-2 = Biru, warna ke-3 = Merah, warna ke-4 = Hitam, warna ke-5 = Coklat.
    Nilainya adalah 562 Ω, dengan Toleransi 1%.

Resistor dengan 6 (enam) warna


Warna ke-1, warna ke-2, dan warna ke-3 tiga angka nilai tahanan.
Warna ke-4 adalah Per-kalian Desimal (jumlah nol di belakang angka ke-3).
Warna ke-5 adalah Nilai Toleransi.
Warna ke-6  Koefisien suhu.


Contoh  :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Hijau, Pita ke-4 = Emas. Pita ke-5 = Coklat.
Pita ke-6 = Coklat.
Nilainya adalah 56,6 Ω, Toleransi 1%, Koefisien suhu 100 ppm / ºC



Sistem kode angka.

Sistem kode angka digunakan pada Resistor SMD ( Surface-mount Device ), Resistor pasang permukaan yang ukurannya sangat kecil.  



Untuk cara membacanya perhatikan gambar berikut :



Resistor SMD dengan toleransi standar atau toleransi yang cukup longgar ( 5% misalnya ) menggunakan kode angka 3 digit. Dua angka pertama adalah dua angka pertama nilai tahanan Resistor, sedangkan angka ketiga adalah pengali ( jumlah nol ). 

Contoh :

102  =   10 X 100 Ω  =  1.000 Ω ( 1 Kilo Ω ) atau 10 ditambah dua nol di belakangnya.
222  =   22 X 100 Ω  =  2.200 Ω ( 2,2 Kilo Ω ) atau 22 ditambah dua nol di belakangnya.
103  =   10 X 1000 Ω = 10.000 Ω ( 10 Kilo Ω ) atau 10 ditambah tiga nol di belakangnya.
223  =   22 X 1000 Ω = 22.000 Ω ( 22 Kilo Ω ) atau 22 ditambah tiga nol di belakangnya.

Untuk Resistor SMD yang nilai hambatan nya di bawah 100 Ω ditulis 820, 680, 5600 dan seterusnya.
Contoh :

100  = 10 X 1 = 10 Ω.
560  = 56 X 1 = 56 Ω.
820  = 82 X 1 = 82 Ω.

Beberapa produsen ada juga yang menulis langsung nilai hambatan Resistor SMD tanpa menggunakan kode, misalnya 10, 56, 82. katanya sih, untuk mencegah kebingungan.

Selanjutnya, untuk Resistor SMD dengan nilai hambatan di bawah 10 Ω, menggunakan R untuk  menunjukkan titik desimal nya.
Contoh :

1R5 = 1,5 Ω.
0R5 = 0,5 Ω.
0R05 = 0,05 Ω. 

0 komentar: